Jaring Rekomendasi Para Pihak, DP3AP2KB Banda Aceh Gelar FGD Tentang Penanganan Kekerasan Perempuan dan Anak

Banda Aceh – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Banda Aceh menggelar Farum Groub Discussion (FGD) tentang  Membangun Mekanisme Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (Ktp/Kta).

Acara tersebut dibuka oleh Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zainal Arifin di Hotel Kyriad, Kota Banda Aceh, Kamis (15/10/2020).

Kepala DP3AP2KB Cut Azharida, SH mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya peningkatan senergisitas dan kualitas layanan bagi perempuan dan anak dalam mewujudkan Kota Banda Aceh Gemilang dalam bingkai Syariah.

Katanya, DP3AP2KB Banda Aceh mempunyai peran untuk menjalankan misi ke 7 Pemerintahan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman- Zainal Arifin dalam upaya memperkuat perempuan dan anak.

“Ini juga sesuai dengan visi DP3AP2KB  Band Aceh yaitu terwujudnya kondisi perempuan dan anak yang berkualitas sesuai dengan syariat islam,” kata Cut Azharida, SH dalam laporannya.

Itu sebabnya, kata Cut Azharida, SH untuk mencapai misi tersebut, DP3AP2KB  Band Aceh telah melakukan berbabagi program dalam rangka perlindungan perempuan dan anak, korban kekerasan.

“Seperti yang kita lakukan hari ini,” ujarnya.

Cut Azharida memaparkan hingga saat ini, fenomena tidakan kekerasan terhadap perempuan dan anak masih menjadi salah satu pekerjaan rumah  Pemko Banda Aceh, khususnya DP3AP2KB Banda Aceh.

Kondisi ini perlu menjadi perhatian bersama karena Pemerintah Kota Banda Aceh melalui DP3AP2KB telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir peningkatan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang akan membentukanya unit Pusat Pembelajaran Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2PT2A).

Katanya, P2PT2A meruapakan gabungan kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lintas sektoral baik dinas maupun instansi Kejaksaan dan Kementerian Agama serta Organisasi Masyarakat (Ormas) lainnya.

“Yang memiliki kepedulian dan terpanggil untuk sama- sama bergerak dibidang penanganan dibidang penanggulangan terdahap tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ungkap Cut Azharida.

Kemudian, kata Cut Azharida, walaupun hingga saat ini kinerja tim belum maksimal menginat keterbatasan tim dan finansial dalam menjalankan peran dan fungsinya.

Namun, berdasarkan data  yang dicatat DP3AP2KB dalam mendampingi tindak kekerasan kepada perumpuan dan anak, kasusunya terus mengalami penurunan.

Misal,  terdapat sekitar 143 kasus ditahun 2018, dan menurun menjadi 123 kasus di tahun 2019 serta terus mengalami penurunan tajam di tahun 2020. Dari Januari hingga Oktober baru 99 kasus.

“Kasus tertinggi masih didominasi di ruang lingkup domistik lainnya diranah publik,”ujarnya.

Adapun tujuan dari kegiatan ini, kata Cut Azharida adalah dalam rangka membangun mekanisme palayanan terpadu dan sistem rujukan dalam upaya penanganan dan perberdayaan bagi korban kekerasan di Kota Banda Aceh.

Tujuan lain, adanya kepedulian dan konsep awal rekomendasi tindak lanjut pelaksaan pengembangan mekanisme perempuan dan anak di Kota Banda Aceh.

Sehingga, output yang diharapkan adalah setidaknya akan mengetahui bagaimana mekanisme setelah terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Bagaimana kita menanggulanginya. Apalagi kita disini mengundang jejering kita ada pihak kejaksaan, kemenag, LSM dan lainnnya,” ulasnya.

Tujuan lain, bagaimana pihaknya bersinergi dan bagaimana caranya mengatasi kekerasan terhadap perempuan dan anak yang sampai saat ini masih marak terjadi.

“Ini berdasarkan laporan yang kita terima, mungkin masyarakat kita sudah memahami dan mengerti karena kita sudah melakukan worshop ke tingkat kecamatan hingga ke  gampong-gampong untuk mengatasi kekerasan ini. Masyarakat sudah mulai memahami hal itu,” demikian Cut Azharida.

Selanjutnya, Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zainal Arifin mengatakan Pemerintahan Amin – Zainal melanjutkan apa yang dilakukan pemerintahan terdahulu Alm Mawardi Nurdi- illiza Sa’aduddin Djamal dan diteruskan pemerintahan Illiza- Zainal dan hingga saat ini pemerintahan Amin- Zainal terus meningkatkan kerjanya bagaimana meminimalisir kekerasan terhadap perempuan dan anak.

 

Sumber :https://kontrasaceh.id/2020/10/15/jaring-rekomendasi-para-pihak-dp3ap2kb-banda-aceh-gelar-fgd-tentang-penanganan-kekerasan-perempuan-dan-anak/