PUBLIK SPEAKING

BERANI BICARA DAN TUNJUKAN KUALITAS DIRI MELALUI PUBLIK SPEAKING

Banda Aceh – H. Aminullah Usman, SE.Ak.MM selaku walikota Banda Aceh, membuka Pelatihan Publik Speaking dengan Tema Berani Bicara Dan Tunjukan Kualitas Diri Melalui Publik Speaking, yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) kota Banda Aceh bertempat di Aula Balaikota kota Banda Aceh, Rabu – Kamis (24-25 Juli 2019).

“setiap kita berbicara didepan, kita harus tau mau jelaskan apa, harus tau masalah apa yang ingin dibahas, judul pembahasan harus tau dan tidak boleh keluar dari jalur judul pembahasan tersebut serta harus tau kita berbicara didepan siapa. Kemudian menguasai bahan, kalau tidak bisa, maka di ulang dan buat poin-poin yang ingin di bicarakan” ungkap H. Aminullah Usman, SE.Ak.MM.

Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan konsep diri, memiliki kepercayaan diri terutama dalam menyampaikan pendapat, argumentasi serta ide-ide kreatif dalam perencanaan pembangunan bagi perempuan terutama bagi mereka yang menduduki jabatan strategis dilevel gampong.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber/ fasilitator bapak Zulkhaidir, S.Sos, M.A, CH, CHt, MNLP yang dihadiri oleh kepala SKPD. Acara ini diikuti sebanyak 132 peserta perwakilan perempuan gampong yang terdiri ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) gampong, tuha peut perempuan, karang taruna, ketua Balee Inong, ketua Women Development Center (WDC), dan perwakilan organisasi.

Adapun tujuan dari pelatihan ini agar perempuan mampu berbicara didepan umum, perempuan mampu membangun komunikasi dengan siapapun sehingga setiap ide yang ada dalam dirinya dapat tersampaikan dengan baik, perempuan dapat menjadi agent of change karena dapat menggalang masyarakat. Perempuan sebagai transformasi sosial, perempuan dapat berperan lebih strategis di masyarakat karena mampu menyelesaikan masalah melalui ide-ide kreatif, perempuan dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kualitas sehingga kesejahteraannya meningkat.

Cinta itu membuat segalanya indah dan menawan, tetapi yang indah menawan belum tentu bisa dikata Cinta” (paparan narasumber Banda Aceh 24-25 Juli 2019).(SQ)